Aplikasi Nyeleneh Bikin Syok Masyarakat Indonesia

by Andreas Vincenzo
0 comments

Baru-baru ini, masyarakat Indonesia sedang di hebohkan dengan kabar terkait dengan beredarnya beberapa aplikasi nyeleneh yang di buat oleh pemerintah. Namun terlepas dari itu semua, aplikasi baru tersebut membuat heboh para masyarakat lantaran di anggap aneh dan tidak masuk akal. Kira kira aplikasi nyeleneh apa saja yang sedang ramai menjadi perbincangan hangat kali ini? Yuk langsung saja kita cari tahu pembahasannya di dalam artikel kali ini.

Kehebohan Aplikasi Nyeleneh Bikin Syok Masyarakat Indonesia

Netizen saat ini sedang menyoroti sejumlah aplikasi dan situs pemerintah yang di beri nama nyeleneh. Bahkan juga cenderung saru atau juga bisa di katakan tidak senonoh. Hal itu baru saja pertama kali di ungkapkan lewat akun Instagram @bigalphaid, Selasa 2 Juli 2024 kemarin.

Yang mana di dalam akunnya, pihak pengunggah mendata setidaknya terdapat 11 aplikasi atau laman resmi yang telah di keluarkan oleh pihak pemerintah daerah serta juga di beri nama dengan konotasi negatif. Yang mana beberapa daftar nama aplikasi tersebut di antaranya yaitu:

  1. SiPEPEK dari Kabupaten Cirebon
  2. SITHOLE dari Kota Semarang
  3. SISKA KU INTIP dari Provinsi Kalimantan Selatan
  4. SIMONTOK dari Kota Surakarta
  5. SISEMOK dari Kabupaten Pemalang
  6. SI CANTIK dari Kabupaten Bogor
  7. SIGANTENG dari Provinsi Jawa Tengah
  8. SIPEDO dari Kabupaten Sumedang
  9. Mas Dedi Memang Jantan dari Kota Tegal
  10. i-Pubers Petani dari Kabupaten Demak
  11. JEBOL YA MAS dari Kota Bengkulu
  12. Nama Aplikasi Menyalahi Etika Bikin Heboh

Setiawan Hadi selaku Kepala Departemen Ilmu Komputer, Prodi Teknik Informatika, FMIPA, Universitas Padjadjaran (Unpad) menjelaskan jika, seorang pemrogram atau app developer seharusnya membuat situs maupun juga aplikasi dengan nama yang sesuai dengan fungsinya. Aplikasi maupun juga situs yang di permasalahkan oleh warganet memang menggunakan nama dari singkatan maupun juga akronim suatu program pemerintah daerah. Misalnya, SiPEPEK yang akronim dari Sistem Pelayanan Program Penanggulangan Kemiskinan serta juga Jaminan Kesehatan.

“Sesuai dengan fungsionalisasinya namun juga jangan mengarah ke hal-hal vulgar, SARA, serta juga lain-lain,” ujarnya ketika sedang di konfirmasi Kompas.com, Rabu 10 Juli 2024 kemarin.

Berdasarkan dari keterangan Setiawan, penamaan aplikasi maupun juga situs yang baik menjadi bagian dalam etika profesi dalam ilmu teknik informatika. Etika penamaan tersebut di antaranya yaitu:

  1. Etika penamaan yang sopan serta jangan pernah di paksakan
  2. Upayakan penamaan yang gampang untuk di ingat dan fungsional akan tetapi tetap perhatikan syarat nomor satu
  3. Pihak pengelola dapat langsung meminta pemrogram mengubah nama aplikasi sebab tidak berkaitan dengan hak cipta
  4. Setiawan juga menambahkan, penamaan aplikasi tidak mempunyai syarat harus sesuai dengan teknologi yang di gunakan.
  5. “Seperti kita ngasih nama orang kan nggak mau kita kasih nama yang kurang enak di dengar maupun juga tidak lazim,” lanjutnya.
  6. Beliau juga menegaskan, hal itu tentu saja dengan asumsi penamaan situs maupun juga aplikasi yang fungsinya baik atau bukan situs dan bahkan juga aplikasi aneh.
  7. “Harus etis sekaligus juga memenuhi kriteria tidak menyinggung maupun juga menimbulkan persepsi atau hal-hal yang negatif,” ujar Setiawan.

Kunto Adi Wibowo selaku Kepala Pusat Studi Komunikasi, Media, dan Budaya dari Fikom Universitas Padjadjaran (Unpad) juga ikut menuturkan, di mana suatu aplikasi atau situs seharusnya diberi nama yang familiar bagi publik.

Hal tersebut akan memudahkan bagi orang mengingat nama suatu aplikasi atau situs. Selanjutnya, mereka menjadi lebih gampang untuk menggunakannya.

Tidak Masuk Akal

Kunto mengungkapkan, budaya memberi singkatan atau akronim terhadap suatu hal banyak ada di Indonesia pada masa Orde Baru. Contohnya, Pusat Kesehatan Masyarakat yang disebut sebagai Puskesmas.

“Puskesmas ada familiaritas. Ada ‘pus’ di situ walau ‘kesmas’ nggak terlalu familiar. Itu membantu orang untuk mengingat dan menggunakan nama itu,” kata Kunto pada Kompas.com, Rabu.

Sebaliknya, suatu hal yang diberi nama dengan istilah yang sangat asing akan menyulitkan orang untuk mengingat serta menggunakannya. Sayangnya, Kunto menilai, situasi Indonesia sekarang ini menunjukkan kemunduran dari masa Orde Baru.

Sebab, akronim yang ada saat ini terutama dari pemerintah lebih banyak mengarah kepada objektifikasi perempuan atau pikiran jorok pejabat.

“Ini menunjukkan cara pandang pejabat-pejabat kita yang masih mengobyektifikasikan perempuan. Cara berpikirnya sangat misoginis. Ini yang menurut saya menjadi permasalahan,” ungkap Kunto.

Cara pandang tersebut membuat para pejabat melihat aplikasi itu dianggap sama maupun punya sifat-sifat dan atribut seperti perempuan.

Akibatnya, aplikasi-aplikasi tersebut diberi nama dengan akronim yang artinya buruk, menjurus ke hal-hal jorok, dan menunjukkan objektifikasi tubuh perempuan.

Padahal, menurut Kunto, aplikasi atau situs milik pemerintah daerah yang menggunakan nama-nama “saru” menimbulkan konotasi negatif.

“Kita justru kehilangan atau mundur dari apa yang dikerjakan Orde Baru dalam membuat singkatan. Mungkin karena terlalu banyak, singkatannya habis jadi lebih mengarah ke obyektifikasi perempuan atau pejabatnya saja yang otaknya ngeres,” pungkas Kunto.

Daftar Aplikasi Nyeleneh 2016

Yo

Kamu pasti bakal kaget kalau tahu apa fungsi aplikasi satu ini. Ya, aplikasi satu ini fungsinya adalah mengirim pesan bertulis “Yo” ke daftar kontakmu. Gak ada kalimat atau kata lain yang bisa dikirim oleh aplikasi ini. Hanya “Yo” saja!

Ghost Radar Ultimate Prank

Seperti namanya, aplikasi ini katanya berguna untuk mendeteksi makhluk gaib yang ada di sekitarmu. Meski pada kenyataan, ‘hantu’ yang dideteksi dan terekam di aplikasi adalah prank alias becandaan belaka. Yah, kalau kamu ingin menakut-nakuti saudara atau teman dengan cerita makhluk gaib maka bisalah pakai aplikasi satu ini.

iVibe Massager Lite

Aplikasi ini kabarnya bikin kamu bisa merasakan sensasi pijatan yang sesungguhnya. Jadi, aplikasi bakal memanfaatkan sensor getar yang tertanam pada smartphonemu untuk memberikan pijatan di beberapa anggota tubuh.

Baca Juga : Aplikasi Edit Video Tanpa Bayar dan Tanpa Watermark

Namun guys, gak usah berharap dapat pijatan yang mantap dengan aplikasi ini. Soalnya, dengan memanfaatkan getaran saja maka pijatan gak bakal kerasa deh! Mending langsung ke panti pijat saja.

Ibeer free

Aplikasi nyeleneh selanjutnya yang ada di Google Play adalah iBeer FREE. Aplikasi ini kabarnya bisa bikin kamu mencicipi bir tanpa perlu takut dosa. Kok bisa?

Jadi, aplikasi ini akan memberikanmu semacam simulasi yang menyerupai sebuah gelas dengan bir. Kamu bisa memilih bir apa yang ingin kamu cicipi dengan bunyi blurp ketika kamu meneguknya secara perlahan. Nyeleneh banget kan?

Fart Sound

Dari namanya saja aplikasi ini sudah sangat nyleneh, begitu juga dengan fungsinya. Jadi, aplikasi ini kabarnya bisa mengeluarkan suara kentut.

Kamu bisa menggunakan aplikasi ini untuk membuat bercandaan ketika sedang kumpul dengan teman-teman. Berniat meng-instalnya?

Shoot Your Ex

Aplikasi nyleneh selanjutnya yang mungkin bisa kamu temui di Google Play adalah Shoot Your Ex. Aplikasi berbentuk games satu ini sangat pas buat kamu yang baru saja patah hati.

Soalnya, kamu bakal diminta memanahkan senjata atau mengebom karakter mantanmu di games ini sebanyak-banyaknya sampai kamu dapat skor tertinggi.

Crack My Screen

Aplikasi nyeleneh terakhir yang masuk daftar kami adalah Crank My Screen. Aplikasi ini fungsinya memang random banget. Bayangkan, aplikasi ini bisa bikin layar smartphonemu jadi pecah alias retak-retak. Padahal sebenarnya layar smartphonemu normal-normal saja. Nyeleneh banget kan? Masih mau instal atau download?

You may also like

Leave a Comment

About Us

TempatNiaga memberikan informasi teknologi digital terkini yang membahas tips dan trik seputar smartphone dan komputer serta
berita terbaru setiap hari.

Terms and Conditions

Privacy & Policy

Copyright @ 2024 TempatNiaga. All right reserved